Kamis, 03 November 2016

BANGSA PAPUA DI BUNUH PUNAH : DEMI KEPENTINGAN EKONIMI POLITIK PENGUASA MELALUI NKRI KOLONIAL & MELALUI SISTEMNYA SEBAGAI ALAT LEGALITAS..!! ------------------------------------------------------------------------------- Sebelum mati terbunuh dengan jalannya kepunahan pembunuhan bersistematis terhadap kita ‘’ Rakyat Bangsa Papua Barat’’ di seluruh Teritori West Papua dari Sorong sampai Merauke dan, di manapun kami berada di belahan bumi ini. Serta penghisapan yang sedang terjadi atas Sumber daya Alam di atas Tanah kita West Papua ini. Setidaknya sebelum kami mati terbunh penting kami harus sadar dan mengakui akan : ‘’ Jati diri kami dan, akan ideologi kami Papua merdeka.’’ Di atas teritori West Papua..! Kami Rakyat Bangsa Papua Barat bukan pendatang ! Tanah Papua ini adalah, Moyang kami Bangsa Papua Barat, Bapak kami, Bangsa Papua, Mama kami Bangsa Papua, Jati diri kami Bangsa Papua, Ideologi harga diri kami Bangsa Papua, di sini sebelum kami mati terbunuh kami Bangsa Papua saat ini kami harus bersandar. Dari seluruh lapsan ungsur berbagai kalangan Bangsa Papua Barat dan, dengan berbagai kapasitasnya kami yang masih bernafas hari ini. Sudah memang kita ketahui keberadaan kita di bawa, penguasaan para penguasa, dan colonial Indonesia dengan sistemnya atas kita Bangsa Papua dan di atas Tanah air kita West Papua. Hari ini bias kita liat pembunuhan terjadi di mana-mana dengan tabrak lari di seluruh wilayah West Papua dan belum dengan motif-motif kematian yang berbeda dari yang sudah terjadi, dan sedang terhadap kita Bangsa Papua Barat. Kita mau bicara soal hukum untuk memperoleh jaminan hukum dan pertanggung jawaban atas semua perbuatan pembunuhan terhadap kita Bangsa Papua Barat sangat percuma kalau kasus pembunuhan bermotif apapun..! Kalau mungkian pernah ada..? Itu kami bias sebut hukum adat kita sesame ‘’Bangsa Papua’’ berbeda dengan hokum colonial NKRI, tidak berpihak dan tidak berlaku Untuk Rakyat Bangsa Papua Barat dan itu sangat jelas..! Dan itu fakta hari ini..! Disini perlu kita melihat kembali untuk menyadari situasi yang sedang terjadi terhadap kita Rakyat Bangsa Papua Barat ini, kira-kira semua pembunuhan terhadap kita Rakyat Bangsa Papua Barat hingga kini tak terhingga ini kenapa..? Dan siapa aktornya..? Ada dalam komplotan terjadi Kongkalingkong, kompromi, konsprontasi, Musyawara. Para penguasa yaitu : Indonesia, Belanda, Amerika dan, PBB. Sebelum dan sesaat yang menurut colonial Indonesia menyebutkan, penentuan pendapat rakyat atau disingkat (PEPERA) sejak 1963-1969 yang kemudian katanya hasil dari pada pepera itu di sah kan dengan nomor 2504 di PBB sebagai tanda untuk di akui oleh Negara-negara bahwa Papua sebagai wilayah sah sebagian dari Kolonial Indonesia. Sedangkan menurut Kami Bangsa Papua hasil pepera yang di tetapkan dengan nomor 2504 itu hanya sebagai teknyo, karna wilayah West Papua di caplok secara Paksa..! Melalui kekuatan Militer atas kongkalingkong tadi dan Bantuannya demi kepentingan masing-masing akan Ekonomi dan Politik mereka. Kita Rakyat Bangsa Papua Barat benar..! kita tidak pernah salah dalam hal ini..! Kenapa..? Te-tua kita yang mendahuli kita Bangsa Papua sesuai fakta sejarah di mana pada Tahun 1961 Melalui Dewan Newgunea Reed dan atas dorongan oleh Komite Nasional (KNP) saat itu Tahun 1961 sudah pernah, mendeklarasikan diri sebagai sebuah Negara ya itu, West Papua, dengan simbol-simbol Negara West Papua di anataranya : 1. Bendera Bintang Kejora sebagai, Bendera Negara West Papua. 2. Lagu kebangsaan West Papua ‘’ Hai Tanah ku Papua’’ 3. Lambang Negara West Papua ‘’ Burung Mambruk’’ 4. Slogan satu kesatuan Nasional West Papua ‘’ One people One soul’’ Semua ini benar-benar sudah pernah dilakukan atau di perkenalkan untuk berdiri sendiri dalam sebuah Negara yang di maksud (West Papua) dan, itu sudah pernah terjadi ini adalah FAKTA SEJARAH..! Sehingga secara Dejurie dan Defakto Bagi Rakyat Bangsa Papua Barat ya dan benar..!! Kolonial Indonesia hingga saat ini sangat lucu dan keliru besar yang akan tak terhingga nantinya negara ini. Maka wujud dari pada lucunya dan kekeliruan colonial Indonesia itu akhirnya tidak bias dapat menghindar dari kejahatan pembunuhan terhadap Bangsa Papua walaupun ada kesadarannya akan kesalahan mereka tetapi, atas nama negra kolonial dengan sistemnya dia terus-menerus membunuh Rakyat Papua karna terlajur sudah terjadi kompromi dan, dari kompromi itulah juga yang kemudian, saat ini kita bias liat posisi colonial Indonesia Merdeka secara politik tetapi, dari segi laen seperti dari sisi eknomi budaya dan lain-lain. Menguasai pihak asing dan sehingga Kolonial Indonesia Jadi penurut dan konsumen atas kekayaan alamnya yang berlimpah ini. Padahal kenyataannya Kolonial Indonesia memiliki wilayahnya yang sangat luas dengan berlipat Ganda akan Sumber daya Alamnya termasuk Papua. Tetapi manusianya bagaimana yang katanya banyak professor lah, doktorl lah, itu sudah bikin apa saja ka..? atau selama 350 Tahun Kolonial Indonesia belajar apa ya..? Disinilah terlihat kebodohan colonial akhirnya dengan sendirinya terungkap atas semua kebijakannya dalam negaranya sendiri. Bagi Papua wajar-wajar saja, sudah begitu yang pastinya dalam segalah kebijakan melalui system miliknya colonial Indonesia diatas Tanah West Papua hanya pembohongan atas kebodohannya sendiri dan baginya Kolonial hanya untuk prncitraan saja. Dan kemudian saat ini, sudah sangat jelas actor pertumpahan dara besar-besaran dan pembunuhan bersitematis yang tidak pernah surut hingga kini merujuk pada pemusnahan Genosida terhadap kita Rakyat Bangsa Papua Barat inikan..? Terjadi dan dengan kehadiran colonial Indonesia dengan systemnya sejak 1963-sampae sekarang 2016. Maka kita Rakyat Bangsa Papua saat ini Kita kalau sebut colonial Indonesia ini dengan kalimat atau kata ‘’ Pemerintah’’ disinilah keslahan kita dan ketidak-sadaran kita disituasi ambang kepunahan kita Bangsa Papua ini. Dalam hal ini Yang sangat berbahaya bukan colonial Indonesia..? justru kami Bangsa Papua Barat lah yang berbahaya atas kita dengan kita masih sebut-sebut pemerintah ini. Berbeda kalau kita sebut pemerintah karnah, kalau liat fungsi dari pemerintah itu sendiri, kita Rakyat Papua Barat yang saat ini kita yang tersisa masih bernafas ini coba kita sama-sama melihat dengan semua pusatkan seluruh indra yang ada pada kita. Di dinamika apapun dengan perkembangannya dalam bidang apapun di segalah aspek kehidupan ber bangsa dan bernegara atas kekuasaan wilayah colonial Indonesia dari Ace sampae Ambon yang merupakan warga kolonialnya tidak mengalami masalah separah pemusnahan genoscida seperti kita Rakyat Papua Alami. Sehingga layaknya di sebut pemerintah adalah oleh warga Indonesia itu yang aslinya ya itu tadi. Warga dari Ace dan daerah lain Indonesia sampae Ambon. Jika situasi tertekan lalu pembunuhan di mana-mana maka benar bagi kita rakyat Papua Barat. Kondisi ini adalah benar bagi kita Rakyat Bangsa Papua Barat karna, colonial adalah penjaja, penindas perusak, pengganggu, penghanur, penghusir, perampas, pembohong, pencuri, penghisap, pembunuh, pemusnah, itulah klonial Indonesia sesungguhnya di atas Tanah West Papua. Sekali lagi hanya Orang gila yang akan mengatakan dan menyebut kepada colonial Indonesia dengan system miliknya adalah pemerintah. Bukan lagi hal baru, sudah pasti colonial Indonesia mengerahkan seluruh lapisan para elit, Badan Intelgen Negara/ BIN /TNI-POLRI dengan penuh kosentrasi dengan membidik target sesuai berdasarkan hasil pembacaan dan pemetaan serta data yang di buat menurutnya yang harus diexekusi mati, sekalian melancarkan berbagai eskenario Negara kolnial dalam kehidupan Rakyat Bangsa Papua Barat dari seluruh lapisan berbagai kalangan yang ada saat ini di mana pun kita berada demi memuluskan rencana kejahatannyn yang sedang ini. Dan dengan bantuan tuannya Imperialisme sesuai kemauan dan kepentingan tuannya itu ,kemudian yang di praktekkan dan menjalankannya Kolonial Indonesia melalui kaki tangannya TNI/PORI dan Intel sekalian jadi pelaku dan pelindung atas kejahatannya yang mengerikan ini. Belum rencana kejahatan pembunuhannya yang di lakuakn secara halus atau tidak terlihat melalui system miliknya colonial di berbagai bidang yang di trapkannya di seluru Tanah West Papua. Ada sebuh pendapat yang mengatakan bahwa apa bila ingin menghancurkan peradaban sebuah Bangsa ada cara untuk melalkukannya ya iti : 1. Hancurkan tatanan keluarga 2. Hancurkan pendidikan 3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan rohaniawan. Untuk menghancurkan keluaraga dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, meyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu. Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi manusia dan emansipasi. Kedua. Pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru. Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban atminintratif dengan tujuan materi semata, hingga mereka habai fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya. Ketiga. Untuk menghancurkan keteladanan para toko masyarakat dan rohaniawan/ ulama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata hingga, tidak ada lagi orang pintar yang patut di percaya. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya. Apa bila ibu ruma tangga suda hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan rohaniawan dan tokoh panutan suda sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur..? Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi. Dan cara-cara ini sudah berlangsung sejak lama di lakuakan Oleh kolonial Indonesia terhadap kita Bangsa Papua Barat dan kini sedang. kita harus sadari bahwa, system milik colonial adalah miliknya colonial itu sendiri. Bukan untuk Rakyat Bangsa Papua..! kebijakan dalam segala hal sesuai program trestruktural dalam system milik colonial adalah ujung-ujungnya pembunuhan maut..! Kita Rakyat Bangsa Papua Barat yang tersisa saat ini sudah didalam satu rangkaian Rancangan pembunuhan yang sudah trestruktur. Dan itu akan sah-sah saja atau legal kematian Kita bagi Bangsa Papua walaupun kita ditembak mati trang-trangan hukum colonial indenesia tidak akan pernah memihak kepada Bangsa Papua salah satu bukti nyata pada Tahun 2014, empat Orang Pelajar di tembak mati di Pania enarotali dengan seragam sekola SMA oleh gabungan TNI/POLRI dan hingga hari ini, ada yang tau prosesnya suda sampae dimana..? Padahal Kasus itu kan sudah masuk data komnas ham Kolonial Indonesia dan itu sudah resmi dan katanaya itu sangat serius. Itu hanya saat ini yang suda terjadi di depan mata kita, belum yang laen coba kita bayangkan sejak pada Tahun 1963 sampae hari ini 2016, Ratusan ribu nyawa Rakyat Papua Barat melayang secara tidak terhormat dalam peristiwa demi peristiwa tidak pernah surut sampae hari ini, atau di atas Tanah Papua tiada hari tanpa berita duka dalam jumlah 5-10 ke atas berita dukanya. Yang seperti begini situasi apa kami harus diam dan turuti dan dengan masih harus sebut kolonial Indonesia sebaga Pemerintah...? Apaka..? Dari penjelasan ini tidak masuk nalar sehat kita..? Bagian itu silakan anda merenung dan menjawab sendiri. Dan yang berikut, saat ini dengan meningkat potensi penekanan Kolonial NKRI sudah mematakan dan membunuh Ideologi Papua Merdeka..? Apa ada sejarah mencacat bahwa, penguasaan kolonial atas wilayah jajahan itu adalah yang abadi sampai dunia kiamat..? Bagian itu bir waktu yang menjawab. Dari semua ini yang ada buat Rakyat Bangsa Papua Barat. tetap pada posisi '' Hak Menentukan Nasib Sendiri '' Bagi kita Rakyat Bangsa Papua Barat dengan Hak demokratik kita. Bagi kolonial kita juga menghargi ko hanya sebatas sesama umat manusia. ponnack



Sebelum mati terbunuh dengan jalannya kepunahan pembunuhan bersistematis terhadap kita ‘’ Rakyat Bangsa Papua Barat’’ di seluruh Teritori West Papua dari Sorong sampai Merauke dan, di manapun kami berada di belahan bumi ini. Serta penghisapan yang sedang terjadi atas Sumber daya Alam di atas Tanah kita West Papua ini. Setidaknya sebelum kami mati terbunh penting kami harus sadar dan mengakui akan : ‘’ Jati diri kami dan, akan ideologi kami Papua merdeka.’’ Di atas teritori West Papua..! Kami Rakyat Bangsa Papua Barat bukan pendatang ! Tanah Papua ini adalah, Moyang kami Bangsa Papua Barat, Bapak kami, Bangsa Papua, Mama kami Bangsa Papua, Jati diri kami Bangsa Papua, Ideologi harga diri kami Bangsa Papua, di sini sebelum kami mati terbunuh kami Bangsa Papua saat ini kami harus bersandar.
Dari seluruh lapsan ungsur berbagai kalangan Bangsa Papua Barat dan, dengan berbagai kapasitasnya kami yang masih bernafas hari ini. Sudah memang kita ketahui keberadaan kita di bawa, penguasaan para penguasa, dan colonial Indonesia dengan sistemnya atas kita Bangsa Papua dan di atas Tanah air kita West Papua. Hari ini bias kita liat pembunuhan terjadi di mana-mana dengan tabrak lari di seluruh wilayah West Papua dan belum dengan motif-motif kematian yang berbeda dari yang sudah terjadi, dan sedang terhadap kita Bangsa Papua Barat. Kita mau bicara soal hukum untuk memperoleh jaminan hukum dan pertanggung jawaban atas semua perbuatan pembunuhan terhadap kita Bangsa Papua Barat sangat percuma kalau kasus pembunuhan bermotif apapun..! Kalau mungkian pernah ada..? Itu kami bias sebut hukum adat kita sesame ‘’Bangsa Papua’’ berbeda dengan hokum colonial NKRI, tidak berpihak dan tidak berlaku Untuk Rakyat Bangsa Papua Barat dan itu sangat jelas..! Dan itu fakta hari ini..!


Disini perlu kita melihat kembali untuk menyadari situasi yang sedang terjadi terhadap kita Rakyat Bangsa Papua Barat ini, kira-kira semua pembunuhan terhadap kita Rakyat Bangsa Papua Barat hingga kini tak terhingga ini kenapa..? Dan siapa aktornya..? 
Ada dalam komplotan terjadi Kongkalingkong, kompromi, konsprontasi, Musyawara. Para penguasa yaitu : Indonesia, Belanda, Amerika dan, PBB. Sebelum dan sesaat yang menurut colonial Indonesia menyebutkan, penentuan pendapat rakyat atau disingkat (PEPERA) sejak 1963-1969 yang kemudian katanya hasil dari pada pepera itu di sah kan dengan nomor 2504 di PBB sebagai tanda untuk di akui oleh Negara-negara bahwa Papua sebagai wilayah sah sebagian dari Kolonial Indonesia. Sedangkan menurut Kami Bangsa Papua hasil pepera yang di tetapkan dengan nomor 2504 itu hanya sebagai teknyo, karna wilayah West Papua di caplok secara Paksa..! Melalui kekuatan Militer atas kongkalingkong tadi dan Bantuannya demi kepentingan masing-masing akan Ekonomi dan Politik mereka.

Kita Rakyat Bangsa Papua Barat benar..! kita tidak pernah salah dalam hal ini..! Kenapa..? Te-tua kita yang mendahuli kita Bangsa Papua sesuai fakta sejarah di mana pada Tahun 1961 Melalui Dewan Newgunea Reed dan atas dorongan oleh Komite Nasional (KNP) saat itu Tahun 1961 sudah pernah, mendeklarasikan diri sebagai sebuah Negara ya itu, West Papua, dengan simbol-simbol Negara West Papua di anataranya :
1. Bendera Bintang Kejora sebagai, Bendera Negara West Papua.
2. Lagu kebangsaan West Papua ‘’ Hai Tanah ku Papua’’
3. Lambang Negara West Papua ‘’ Burung Mambruk’’
4. Slogan satu kesatuan Nasional West Papua ‘’ One people One soul’’
Semua ini benar-benar sudah pernah dilakukan atau di perkenalkan untuk berdiri sendiri dalam sebuah Negara yang di maksud (West Papua) dan, itu sudah pernah terjadi ini adalah FAKTA SEJARAH..! Sehingga secara Dejurie dan Defakto Bagi Rakyat Bangsa Papua Barat ya dan benar..!!
Kolonial Indonesia hingga saat ini sangat lucu dan keliru besar yang akan tak terhingga nantinya negara ini. Maka wujud dari pada lucunya dan kekeliruan colonial Indonesia itu akhirnya tidak bias dapat menghindar dari kejahatan pembunuhan terhadap Bangsa Papua walaupun ada kesadarannya akan kesalahan mereka tetapi, atas nama negra kolonial dengan sistemnya dia terus-menerus membunuh Rakyat Papua karna terlajur sudah terjadi kompromi dan, dari kompromi itulah juga yang kemudian, saat ini kita bias liat posisi colonial Indonesia Merdeka secara politik tetapi, dari segi laen seperti dari sisi eknomi budaya dan lain-lain. Menguasai pihak asing dan sehingga Kolonial Indonesia Jadi penurut dan konsumen atas kekayaan alamnya yang berlimpah ini. Padahal kenyataannya Kolonial Indonesia memiliki wilayahnya yang sangat luas dengan berlipat Ganda akan Sumber daya Alamnya termasuk Papua. Tetapi manusianya bagaimana yang katanya banyak professor lah, doktorl lah, itu sudah bikin apa saja ka..? atau selama 350 Tahun Kolonial Indonesia belajar apa ya..? Disinilah terlihat kebodohan colonial akhirnya dengan sendirinya terungkap atas semua kebijakannya dalam negaranya sendiri. Bagi Papua wajar-wajar saja, sudah begitu yang pastinya dalam segalah kebijakan melalui system miliknya colonial Indonesia diatas Tanah West Papua hanya pembohongan atas kebodohannya sendiri dan baginya Kolonial hanya untuk prncitraan saja.
Dan kemudian saat ini, sudah sangat jelas actor pertumpahan dara besar-besaran dan pembunuhan bersitematis yang tidak pernah surut hingga kini merujuk pada pemusnahan Genosida terhadap kita Rakyat Bangsa Papua Barat inikan..? Terjadi dan dengan kehadiran colonial Indonesia dengan systemnya sejak 1963-sampae sekarang 2016. Maka kita Rakyat Bangsa Papua saat ini Kita kalau sebut colonial Indonesia ini dengan kalimat atau kata ‘’ Pemerintah’’ disinilah keslahan kita dan ketidak-sadaran kita disituasi ambang kepunahan kita Bangsa Papua ini. Dalam hal ini Yang sangat berbahaya bukan colonial Indonesia..? justru kami Bangsa Papua Barat lah yang berbahaya atas kita dengan kita masih sebut-sebut pemerintah ini. Berbeda kalau kita sebut pemerintah karnah, kalau liat fungsi dari pemerintah itu sendiri, kita Rakyat Papua Barat yang saat ini kita yang tersisa masih bernafas ini coba kita sama-sama melihat dengan semua pusatkan seluruh indra yang ada pada kita. Di dinamika apapun dengan perkembangannya dalam bidang apapun di segalah aspek kehidupan ber bangsa dan bernegara atas kekuasaan wilayah colonial Indonesia dari Ace sampae Ambon yang merupakan warga kolonialnya tidak mengalami masalah separah pemusnahan genoscida seperti kita Rakyat Papua Alami. Sehingga layaknya di sebut pemerintah adalah oleh warga Indonesia itu yang aslinya ya itu tadi. Warga dari Ace dan daerah lain Indonesia sampae Ambon.
Jika situasi tertekan lalu pembunuhan di mana-mana maka benar bagi kita rakyat Papua Barat. Kondisi ini adalah benar bagi kita Rakyat Bangsa Papua Barat karna, colonial adalah penjaja, penindas perusak, pengganggu, penghanur, penghusir, perampas, pembohong, pencuri, penghisap, pembunuh, pemusnah, itulah klonial Indonesia sesungguhnya di atas Tanah West Papua. Sekali lagi hanya Orang gila yang akan mengatakan dan menyebut kepada colonial Indonesia dengan system miliknya adalah pemerintah.
Bukan lagi hal baru, sudah pasti colonial Indonesia mengerahkan seluruh lapisan para elit, Badan Intelgen Negara/ BIN /TNI-POLRI dengan penuh kosentrasi dengan membidik target sesuai berdasarkan hasil pembacaan dan pemetaan serta data yang di buat menurutnya yang harus diexekusi mati, sekalian melancarkan berbagai eskenario Negara kolnial dalam kehidupan Rakyat Bangsa Papua Barat dari seluruh lapisan berbagai kalangan yang ada saat ini di mana pun kita berada demi memuluskan rencana kejahatannyn yang sedang ini. Dan dengan bantuan tuannya Imperialisme sesuai kemauan dan kepentingan tuannya itu ,kemudian yang di praktekkan dan menjalankannya Kolonial Indonesia melalui kaki tangannya TNI/PORI dan Intel sekalian jadi pelaku dan pelindung atas kejahatannya yang mengerikan ini. Belum rencana kejahatan pembunuhannya yang di lakuakn secara halus atau tidak terlihat melalui system miliknya colonial di berbagai bidang yang di trapkannya di seluru Tanah West Papua.
Ada sebuh pendapat yang mengatakan bahwa apa bila ingin menghancurkan peradaban sebuah Bangsa ada cara untuk melalkukannya ya iti :
1. Hancurkan tatanan keluarga
2. Hancurkan pendidikan
3. Hancurkan keteladanan dari para tokoh dan rohaniawan.
Untuk menghancurkan keluaraga dengan mengikis peranan ibu-ibu agar sibuk dengan dunia luar, meyerahkan urusan rumah tangga kepada pembantu. Para ibu akan lebih bangga menjadi wanita karir ketimbang ibu rumah tangga dengan dalih hak asasi manusia dan emansipasi.
Kedua. Pendidikan bisa dihancurkan dengan cara mengabaikan peran guru. Kurangi penghargaan terhadap mereka, alihkan perhatian mereka sebagai pendidik dengan berbagai macam kewajiban atminintratif dengan tujuan materi semata, hingga mereka habai fungsi utama sebagai pendidik, sehingga semua siswa meremehkannya.
Ketiga. Untuk menghancurkan keteladanan para toko masyarakat dan rohaniawan/ ulama adalah dengan cara melibatkan mereka kedalam politik praktis yang berorientasi materi dan jabatan semata hingga, tidak ada lagi orang pintar yang patut di percaya. Tidak ada orang yang mendengarkan perkataannya.
Apa bila ibu ruma tangga suda hilang, para guru yang ikhlas lenyap dan rohaniawan dan tokoh panutan suda sirna, maka siapa lagi yang akan mendidik generasi dengan nilai-nilai luhur..?
Itulah awal kehancuran yang sesungguhnya. Saat itulah kehancuran bangsa akan terjadi.
Dan cara-cara ini sudah berlangsung sejak lama di lakuakan Oleh kolonial Indonesia terhadap kita Bangsa Papua Barat dan kini sedang.
kita harus sadari bahwa, system milik colonial adalah miliknya colonial itu sendiri. Bukan untuk Rakyat Bangsa Papua..! kebijakan dalam segala hal sesuai program trestruktural dalam system milik colonial adalah ujung-ujungnya pembunuhan maut..! Kita Rakyat Bangsa Papua Barat yang tersisa saat ini sudah didalam satu rangkaian Rancangan pembunuhan yang sudah trestruktur. Dan itu akan sah-sah saja atau legal kematian Kita bagi Bangsa Papua walaupun kita ditembak mati trang-trangan hukum colonial indenesia tidak akan pernah memihak kepada Bangsa Papua salah satu bukti nyata pada Tahun 2014, empat Orang Pelajar di tembak mati di Pania enarotali dengan seragam sekola SMA oleh gabungan TNI/POLRI dan hingga hari ini, ada yang tau prosesnya suda sampae dimana..? Padahal Kasus itu kan sudah masuk data komnas ham Kolonial Indonesia dan itu sudah resmi dan katanaya itu sangat serius. Itu hanya saat ini yang suda terjadi di depan mata kita, belum yang laen coba kita bayangkan sejak pada Tahun 1963 sampae hari ini 2016, Ratusan ribu nyawa Rakyat Papua Barat melayang secara tidak terhormat dalam peristiwa demi peristiwa tidak pernah surut sampae hari ini, atau di atas Tanah Papua tiada hari tanpa berita duka dalam jumlah 5-10 ke atas berita dukanya. Yang seperti begini situasi apa kami harus diam dan turuti dan dengan masih harus sebut kolonial Indonesia sebaga Pemerintah...?
Apaka..? Dari penjelasan ini tidak masuk nalar sehat kita..? Bagian itu silakan anda merenung dan menjawab sendiri.
Dan yang berikut, saat ini dengan meningkat potensi penekanan Kolonial NKRI sudah mematakan dan membunuh Ideologi Papua Merdeka..?
Apa ada sejarah mencacat bahwa, penguasaan kolonial atas wilayah jajahan itu adalah yang abadi sampai dunia kiamat..?
Bagian itu bir waktu yang menjawab.
Dari semua ini yang ada buat Rakyat Bangsa Papua Barat. tetap pada posisi '' Hak Menentukan Nasib Sendiri '' Bagi kita Rakyat Bangsa Papua Barat dengan Hak demokratik kita.
Bagi kolonial kita juga menghargi ko hanya sebatas sesama umat manusia.







ponak


SHARE THIS

Author:

Facebook Comment

0 komentar: